Penyakit Diabetes Insipidus, atau yang sering disebut sebagai DI, adalah gangguan pencernaan yang cukup jarang terjadi. Namun, hal ini dapat menyebabkan banyak masalah bagi penderitanya. Apa sebenarnya yang menyebabkan gangguan pencernaan ini?
Menurut dr. Andi, seorang ahli endokrinologi dari RS Cipto Mangunkusumo, Penyakit Diabetes Insipidus disebabkan oleh gangguan pada hormon antidiuretik atau ADH. “ADH adalah hormon yang berperan dalam mengatur kadar air dalam tubuh. Ketika terjadi gangguan pada hormon ini, maka penderitanya akan mengalami gejala seperti sering buang air kecil dan selalu merasa haus,” jelas dr. Andi.
Penyebab dari gangguan pada hormon ADH ini pun bermacam-macam. Salah satunya adalah adanya kerusakan pada kelenjar hipofisis yang menghasilkan hormon tersebut. Selain itu, tumor otak, cedera kepala, atau efek samping obat-obatan juga dapat menjadi penyebab dari Penyakit Diabetes Insipidus.
Menurut Prof. Budi, seorang ahli neurologi dari RS Siloam, penting untuk segera melakukan penanganan jika seseorang mengalami gejala DI. “Jika tidak segera ditangani, DI dapat menyebabkan dehidrasi yang berpotensi mengancam nyawa. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala DI,” ujar Prof. Budi.
Selain itu, dr. Cinta, seorang ahli endokrinologi dari RS Pondok Indah, menekankan pentingnya pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan Penyakit Diabetes Insipidus. “Dengan menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari stres, kita dapat mengurangi risiko terkena DI maupun gangguan pencernaan lainnya,” tambah dr. Cinta.
Dengan mengetahui penyebab dan upaya pencegahan Penyakit Diabetes Insipidus, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih aware terhadap kondisi kesehatan mereka. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan, karena kesehatan adalah investasi terpenting dalam hidup kita.